Tiga Hari Hilang, Warga Meliau Ditemukan Tewas Tenggelam di Sungai Kapuas

Gambar Gravatar
img 20250403 154225
Oplus_131072

SANGGAU, ZONA Kalbar.id – Warga Dusun Toyok, Desa Meliau Hulu, Kecamatan Meliau, Kabupaten Sanggau, digemparkan oleh peristiwa tenggelamnya salah seorang warganya di Sungai Kapuas. Korban, Wawan Efendi, laki-laki berusia 43 tahun, ditemukan dalam keadaan tak bernyawa setelah tiga hari pencarian.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Senin pagi, 31 Maret 2025, sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, Wawan diketahui pergi mandi di lanting—jamban terapung yang biasa digunakan masyarakat di tepian Sungai Kapuas—berlokasi di koordinat -0.126506, 110.28029.

Bacaan Lainnya

Salah seorang warga bernama Di yang rumahnya menghadap langsung ke sungai sempat melihat Wawan sedang mandi. Namun beberapa saat kemudian, ketika kembali menoleh ke arah lanting, ia mendapati korban sudah tidak berada di tempat semula. Sekilas, saksi melihat sosok Wawan berada di sungai sambil melambaikan tangan, pertanda meminta pertolongan. Ia bergegas menuju lokasi, namun korban sudah hilang dari pandangan.

Suasana pagi yang semula tenang diwarnai kepanikan. Warga yang baru pulang dari menunaikan salat Idulfitri segera bergerak melakukan pencarian. Dalam hitungan menit, informasi menyebar dari mulut ke mulut. Upaya pencarian dilakukan secara manual dengan menyisir aliran sungai dan mengandalkan peralatan seadanya.

Pencarian dilakukan oleh warga secara bergiliran siang dan malam, hingga akhirnya pada Rabu pagi, 2 April 2025, sekitar pukul 07.45 WIB, jasad Wawan ditemukan mengambang di wilayah Dusun Beringin, Desa Meliau Hulu, tak jauh dari lokasi kejadian awal, pada koordinat -0.128744, 110.28177.

Kepala Desa Meliau Hulu, Alpiansyah, membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengapresiasi kepedulian dan kekompakan warga yang secara sukarela ikut dalam pencarian korban. “Kami bergerak cepat begitu mendapat kabar. Warga bergantian menyisir sungai, dan alhamdulillah korban akhirnya ditemukan meski dalam keadaan meninggal,” ujar Alpiansyah.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan saat beraktivitas di sungai, terlebih di wilayah pedalaman Kalimantan yang masih sangat bergantung pada aliran air sebagai sumber kehidupan dan akses utama transportasi. (Butun)

Baca Juga: Pengamat Hukum Kecam Keterlambatan Pembayaran Proyek di Ketapang

Penulis

  • ZONA Kalbar.id

    Zona Kalbar.id adalah media online yang menyajikan berita terkini dan terpercaya, segala informasi terkomfirmasi dengan jelas dan lugas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *