Pemadaman Karhutla Kalbar Diperkuat, Sinergi Lintas Instansi Terus Didorong

Gambar Gravatar
img 20250729 wa0015

Pontianak, ZONA Kalbar.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat terus memperkuat upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah titik rawan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Ir. Ansfridus Juliardi Andjioe melalui
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalbar, Novel Umar, mengatakan bahwa sejak ditetapkannya status darurat, pihaknya mengintensifkan koordinasi dengan berbagai pihak.

“Setelah penetapan status darurat, kami mengadakan briefing dua kali sehari pagi dan malam,” ujar Novel saat ditemui di Posko BPBD, Selasa, 29 Juli 2025.

Briefing pagi difokuskan untuk merancang operasi pemadaman dan menentukan lokasi prioritas. Sementara briefing malam digunakan untuk mengevaluasi hasil kerja dari pagi hingga sore hari, sekaligus menyusun strategi untuk esok harinya.

Menurut Novel, jumlah hotspot di Kalimantan Barat hari ini mencapai sekitar 600 titik, menurun signifikan dari sebelumnya yang sempat menyentuh angka 900-an. “Alhamdulillah, jumlah hotspot sudah berkurang. Beberapa titik api berhasil kami padamkan,” kata dia.

Namun, kata Novel, kendala di lapangan tetap ada. Terutama keterbatasan sumber air, lokasi yang sulit dijangkau, serta minimnya personel. Untuk mengatasi hal tersebut, BPBD Kalbar bersinergi dengan TNI, Polri, Manggala Agni, KPH, serta sejumlah instansi lainnya.

Wilayah yang menjadi perhatian utama saat ini adalah Kabupaten Sambas, terutama di kawasan Paloh dan Jauai yang mengalami kebakaran cukup besar. Sedangkan di Kubu Raya, titik-titik api lebih tersebar meski berskala kecil.

“Titik panas dengan kepercayaan tinggi kemarin sempat mencapai 13, hari ini tinggal 3,” ujarnya. Meski begitu, masih ada sisa asap di beberapa titik yang terus dipantau dan dilokalisir.

Novel menambahkan bahwa timnya beroperasi setiap hari dari pagi hingga malam dengan sistem bergilir dalam empat grup. “Kami mulai turun lapangan sekitar pukul 9 pagi. Tim paling awal kembali sekitar jam 6 sore, dan paling telat bisa sampai jam 1 dini hari,” jelasnya.

Pemantauan dilakukan secara berkala dan dilaporkan harian. BPBD Kalbar berharap kolaborasi lintas sektor ini dapat meminimalkan dampak karhutla dan menjaga kualitas udara di wilayah terdampak. (ril)

Penulis

  • ZONA Kalbar.id

    Zona Kalbar.id adalah media online yang menyajikan berita terkini dan terpercaya, segala informasi terkomfirmasi dengan jelas dan lugas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar