Diduga Ada Upaya Adu Domba Sesama Wartawan di Bengkayang, Rinto Andreas: Saya Akan Tempuh Jalur Hukum

Gambar Gravatar
img 20250610 091946

BENGKAYANG, ZONA Kalbar.id – Ketegangan antar sejumlah jurnalis di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, kembali mencuat. Dugaan adanya manuver seorang oknum pejabat yang sengaja memprovokasi sesama wartawan menjadi sorotan publik, menyusul silang pendapat yang melibatkan inisial RAS, LTF, dan RBN.

Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Bengkayang, Rinto Andreas, angkat bicara atas situasi tersebut. Ia mengecam keras dugaan intervensi pejabat yang justru memperkeruh hubungan sesama jurnalis di wilayahnya.

“Saya mengutuk tindakan oknum pejabat Bengkayang yang menyampaikan informasi sepihak kepada rekan-rekan wartawan lainnya, hingga menimbulkan ketegangan. Ini bukan kali pertama terjadi,” ujar Rinto dalam keterangan persnya, Selasa (10/6/2025).

Rinto menegaskan dirinya tidak pernah mengeluarkan pernyataan negatif terhadap wartawan berinisial LTF maupun RBN. “Saya tidak pernah merasa menyudutkan mereka, apalagi menyampaikan hal buruk kepada pejabat terkait,” katanya.

Pernyataan tersebut merespons isi pesan WhatsApp yang dikirim oleh salah satu wartawan berinisial RBN untuk ketiga kalinya, yang menurut Rinto bernada provokatif. Ia menilai isi pesan itu tak berdasar dan berpotensi merusak keharmonisan profesi.

“Yang saya sampaikan hanyalah bahwa baru ada empat wartawan di Bengkayang yang telah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW). Tidak lebih,” imbuh Rinto.

Dikonfirmasi secara terpisah, wartawan berinisial LTF membenarkan adanya penyampaian informasi dari oknum pejabat yang menyebutkan bahwa Rinto telah berkata negatif terhadap dirinya dan RBN. LTF bahkan menyebut telah menyampaikan keberatan langsung kepada Rinto.

“Ada oknum pejabat yang menyampaikan informasi bahwa Rinto mengatakan hal buruk. Kalau memang benar, sebaiknya pejabat itu berani muncul dan mengklarifikasi langsung, bukan menciptakan kegaduhan,” ucap LTF melalui sambungan telepon.

Sementara itu, upaya konfirmasi ke RBN belum membuahkan hasil. Nomor WhatsApp yang bersangkutan dalam kondisi tidak aktif.

Rinto menegaskan dirinya siap membawa persoalan ini ke jalur hukum jika tidak ada klarifikasi terbuka dari pihak-pihak yang dimaksud. Ia juga mengingatkan para pejabat di Bengkayang untuk menjaga etika dalam berkomunikasi dengan awak media.

“Kalau memang ada masalah, hadapi secara terbuka. Jangan menyulut konflik antar sesama jurnalis,” tegasnya. (Tim Red)

Baca Juga: Program ODF di Dusun Tamu Perbatu Disorot, Warga Nilai Tak Sesuai Anggaran

Penulis

  • ZONA Kalbar.id

    Zona Kalbar.id adalah media online yang menyajikan berita terkini dan terpercaya, segala informasi terkomfirmasi dengan jelas dan lugas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar