SINTANG, ZONA Kalbar.id – Warga Desa Sungai Pukat, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, terpaksa memperbaiki jembatan rusak di kawasan Sungai Embirah secara swadaya setelah bertahun-tahun diabaikan oleh pemerintah daerah. Jembatan ini merupakan akses vital yang menghubungkan Simpang Lanjing dengan Desa Bengkuang.
Dalam dokumentasi warga yang beredar pada Minggu (9/6), terlihat puluhan masyarakat bahu-membahu memperbaiki jembatan menggunakan alat sederhana dan material hasil patungan. Pengerjaan dilakukan tanpa campur tangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sintang.
“Sudah lama rusak, sering kami ajukan ke pemerintah, tapi tak ada tindak lanjut. Akhirnya kami urunan, daripada menunggu korban jiwa,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat yang enggan disebut namanya.
Kepala Desa Sungai Pukat, Sutrisman, SH, membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi melalui WhatsApp. “Ya, lagi sedang diperbaiki,” tulisnya singkat.
Respons masyarakat ini menuai sorotan tajam dari berbagai kalangan. Pengamat kebijakan publik Kalimantan Barat, Dr. Herman Hofi Munawar, menilai bahwa kasus ini menunjukkan lemahnya tata kelola infrastruktur dasar di daerah.
“Ini bukan sekadar soal jembatan rusak. Ini cermin dari kegagalan pemerintah daerah dalam merespons kebutuhan dasar warganya. Ketika rakyat harus urunan memperbaiki jembatan rusak, itu menandakan kehadiran negara telah absen di tingkat paling mendasar,” tegas Herman.
Sementara itu, wartawan ZONA Kalbar.id telah berupaya mengonfirmasi pihak Dinas PUPR Sintang, namun hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan resmi.
Aktivis mahasiswa Desy Kasing juga mengkritik diamnya pemerintah. “Kalau jembatan rusak saja masyarakat yang harus tanggung, untuk apa ada dinas PUPR?” katanya.
Warga berharap agar aksi swadaya ini tidak dijadikan dalih bagi pemerintah untuk lepas tanggung jawab. Mereka menuntut rehabilitasi menyeluruh dengan standar keamanan yang layak agar aktivitas warga tidak terganggu dan risiko kecelakaan bisa dicegah. (Tim Red)
Baca Juga: Program ODF di Dusun Tamu Perbatu Disorot, Warga Nilai Tak Sesuai Anggaran