Pontianak, ZONA Kalbar.id – Di tengah meningkatnya kebutuhan akan transparansi informasi dan penguatan komunikasi publik, Polda Kalimantan Barat menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Kehumasan 2025. Kegiatan ini tak sekadar seremoni tahunan, melainkan bagian dari upaya strategis untuk mereformasi cara institusi kepolisian membangun relasi dengan masyarakat melalui pendekatan digital dan narasi yang konstruktif.
Rakernis yang berlangsung di Pontianak, Kamis, 31 Juli 2025, diikuti oleh para pejabat pengelola informasi dan dokumentasi (PPID), kepala seksi (Kasi) humas, dan operator dari seluruh jajaran Polres se-Kalimantan Barat. Dalam forum tersebut, para peserta didorong untuk memperbarui pendekatan kehumasan mereka, dari sekadar menyampaikan informasi menjadi aktor kunci dalam membentuk persepsi publik.
Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, Komisaris Besar Polisi Dr. Bayu Suseno, menegaskan bahwa humas bukan lagi fungsi pendukung, melainkan bagian integral dari strategi institusi. “Kita tidak bisa lagi bekerja secara konvensional. Dunia komunikasi berkembang cepat. Maka, fungsi kehumasan harus menjadi garda terdepan dalam membentuk kepercayaan publik terhadap Polri,” kata Bayu dalam sambutannya.
Menurutnya, tantangan kehumasan saat ini bukan hanya soal menyebarkan informasi, tetapi juga membangun narasi yang akurat, cepat, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat. Untuk itu, peserta Rakernis dibekali dengan pemutakhiran sejumlah aplikasi wajib yang akan digunakan oleh PPID dan operator humas, serta dilibatkan dalam diskusi bersama narasumber eksternal dari bidang komunikasi strategis.
“Ini bukan hanya pelatihan teknis. Kita ingin humas Polri berpikir taktis, bisa mengelola krisis komunikasi, memahami dinamika media sosial, dan mampu mengelola opini publik dengan data,” ujar Bayu.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa apresiasi kepada personel humas yang berprestasi bukan sekadar bentuk penghargaan, tetapi juga bagian dari pembentukan kultur profesional yang kompetitif dan terbuka terhadap inovasi.
Rakernis ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang Polda Kalbar dalam mendukung program nasional Indonesia Emas 2045. Dalam konteks itu, humas Polri dituntut menjadi katalisator komunikasi publik yang kredibel, inklusif, dan berbasis pada kebutuhan masyarakat.
“Informasi adalah kekuatan. Dan kekuatan itu harus kita gunakan dengan cerdas untuk membangun kepercayaan,” tutup Bayu. (ril)
Baca Juga: Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Kekerasan Seksual terhadap Balita di Pontianak