IPB dan Astra Panen Perdana Padi IPB 9G di Sambas, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

Gambar Gravatar
img 20250702 083121
Oplus_0

Sambas, ZONA Kalbar.id– Institut Pertanian Bogor (IPB) University bersama PT Astra International Tbk memanen padi varietas unggul IPB 9G di Desa Semparuk, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Selasa, 1 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mendorong ketahanan pangan nasional melalui Program Desa Sejahtera Astra (DSA) dan One Village One CEO (OVOC).

Panen raya tersebut menandai hasil masa tanam yang dimulai akhir Maret lalu. Varietas IPB 9G diketahui memiliki produktivitas tinggi dan ketahanan terhadap cekaman lingkungan tropis, sehingga diharapkan mampu meningkatkan pendapatan petani.

Bacaan Lainnya

Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim IPB University, Dr. Handian Purwawangsa, mengatakan panen raya ini bukan hanya perayaan hasil tani, tetapi juga langkah strategis dalam mendorong adopsi inovasi pertanian berbasis riset. “Program OVOC dan DSA hadir sebagai penggerak ekonomi desa melalui kewirausahaan dan teknologi budidaya,” ujar Handian.

Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, menyampaikan bahwa pengembangan varietas IPB 9G menjadi bukti komitmen perguruan tinggi dalam mendukung kesejahteraan petani. “Inovasi ini merupakan salah satu solusi konkret dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” kata Arif.

Pemerintah daerah pun menyatakan dukungan terhadap kolaborasi tersebut. Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, Apriadi, menyebut pengembangan varietas unggul dapat menjadi peluang besar bagi petani lokal. “Potensi pertanian di Sambas sangat besar. Kehadiran IPB University dan Astra menjadi penyemangat baru bagi petani agar lebih mandiri dan produktif,” tuturnya.

Ketua Kelompok Tani Dare Nandung, Sukiman, mengaku senang dengan hasil panen kali ini. Menurut dia, sebelum mengenal varietas IPB 9G, produktivitas sawah kerap tidak menentu. “Sekarang hasilnya jauh lebih baik. Kami jadi makin percaya diri,” ujarnya.

Hasil demplot budidaya IPB 9G menunjukkan pertumbuhan yang baik. Dalam luasan 880 meter persegi, panen menghasilkan gabah kering panen (GKP) 535 kilogram, yang setelah penggilingan menjadi 258 kilogram beras. Produktivitas varietas ini disebut bisa mencapai 6–7 ton per hektare, jauh di atas rata-rata varietas lokal yang sekitar 3 ton per hektare. Selain itu, umur panennya relatif lebih singkat, hanya 103 hari setelah semai.

Selain padi, Desa Semparuk juga memiliki potensi komoditas lain seperti pinang dan lidi. Komoditas ini mulai dilirik untuk pengembangan skala ekspor, terutama ke pasar Asia Selatan dan Timur Tengah.

Acara panen raya turut dihadiri Kepala Balai Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Barat, Kepala UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Camat Semparuk, perwakilan TNI-Polri, serta penyuluh pertanian. Kegiatan diawali tanam simbolis, doa bersama, diskusi terpadu, dan ditutup sesi ramah tamah dengan masyarakat.

IPB University dan Astra menyatakan akan melanjutkan pendampingan petani dan penguatan ekosistem pertanian desa secara berkelanjutan. Kolaborasi ini diharapkan menjadi salah satu motor penggerak peningkatan kesejahteraan petani di Sambas dan wilayah lain di Indonesia. (ril)

Baca Juga: TNI AL Tangkap Dua Kapal Pengangkut Arang Bakau Ilegal di Kalimantan Barat

Penulis

  • ZONA Kalbar.id

    Zona Kalbar.id adalah media online yang menyajikan berita terkini dan terpercaya, segala informasi terkomfirmasi dengan jelas dan lugas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *