Bengkayang, ZONA Kalbar.id – Jembatan yang menghubungkan Desa Rantau dan Desa Goa Boma di Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, mengalami kerusakan serius. Struktur bawah jembatan terkikis arus sungai yang deras, sementara oprit mengalami longsor. Dugaan kuat menyebutkan aktivitas pertambangan di sekitar sungai turut mempercepat abrasi yang menggerus fondasi jembatan.
Jembatan yang dibangun sejak 2021 ini sebelumnya sempat mangkrak sebelum akhirnya dilanjutkan kembali. Kini, bagian penyambung jalan dengan jembatan rusak parah, mengancam akses warga yang bergantung pada jalur tersebut untuk mobilitas sehari-hari.
Seorang warga setempat mengungkapkan kekhawatirannya terhadap kondisi jembatan yang terus memburuk. “Setiap hujan deras, tanah di sekitar jembatan semakin terkikis. Kami menduga bukan hanya arus sungai yang jadi penyebabnya, tetapi juga aktivitas tambang yang terus menggali di sekitar aliran sungai,” ujarnya. Kamis (27/2).
Selain faktor alam dan aktivitas tambang, warga juga mempertanyakan transparansi proyek pembangunan jembatan ini. Di lokasi tidak ditemukan papan informasi yang mencantumkan nama kontraktor, sumber anggaran, serta jadwal penyelesaian pekerjaan.
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bengkayang telah melakukan inspeksi lapangan. Seorang staf dari dinas tersebut menyatakan bahwa perbaikan tengah dilakukan, terutama pada bagian oprit dan fondasi jembatan. Namun, ia mengakui bahwa faktor banjir, erosi, serta dugaan kualitas konstruksi yang tidak sesuai standar turut mempercepat kerusakan.
Sebagai langkah penanganan, pemerintah daerah menyiapkan beberapa solusi, di antaranya: Inspeksi dan Evaluasi Struktur Tim teknis meneliti kondisi fondasi dan tiang penyangga jembatan untuk menentukan langkah perbaikan yang tepat.
Perbaikan Oprit dan Penguatan Fondasi Penanganan khusus dilakukan pada tanah yang longsor agar lebih kokoh dan tahan terhadap arus sungai.
Pembuatan Saluran Drainase Saluran pembuangan air dirancang untuk mencegah erosi lebih lanjut di sekitar jembatan.
Evaluasi Dampak Tambang Pemerintah akan berkoordinasi dengan instansi terkait guna menyelidiki pengaruh aktivitas tambang terhadap abrasi sungai serta menentukan langkah hukum jika ditemukan pelanggaran.
Solusi Darurat Pemerintah mempertimbangkan pemasangan jembatan sementara serta jalur alternatif bagi kendaraan ringan selama perbaikan berlangsung.
Transparansi dan Penganggaran Pemerintah Kabupaten Bengkayang akan menggunakan dana darurat atau anggaran pemeliharaan infrastruktur untuk memperbaiki jembatan serta memastikan papan informasi proyek dipasang agar masyarakat mengetahui perkembangan pekerjaan.
Staf PU Bina Marga Kabupaten Bengkayang menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan kepala desa di wilayah tersebut untuk membahas dampak aktivitas tambang. “Kami sudah meminta kepala desa memberikan arahan kepada pelaku tambang. Secara teknis, tugas kami hanya sebatas perbaikan jembatan, sementara regulasi tambang berada di luar wewenang kami,” katanya.
Hingga kini, proses perbaikan masih berlangsung. Warga berharap pemerintah segera menyelesaikan perbaikan agar akses kembali normal dan tidak membahayakan keselamatan masyarakat.
Pewarta: Rinto Andreas
Baca Juga: Peternakan Ayam di Bengkayang Dikeluhkan Warga karena Bau Menyengat