Sanggau, ZONA Kalbar.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Sanggau menemukan sejumlah kejanggalan dalam uji petik pemutakhiran data pemilih berkelanjutan (PDPB) yang digelar pada 21–27 September 2025. Salah satunya, masih tercatatnya pemilih yang sudah meninggal dunia dalam daftar pemilih.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Sanggau, Saparudin, mengatakan pengawasan PDPB dilakukan melalui verifikasi lapangan maupun secara daring lewat laman resmi KPU. “Uji petik ini menyasar pemilih tidak memenuhi syarat (TMS) dan pemilih baru atau memenuhi syarat (MS),” ujarnya, Senin, 29 September 2025.
Selain menemukan nama pemilih yang sudah meninggal, Bawaslu juga mendapati warga yang telah beralih status dari anggota TNI/Polri menjadi masyarakat sipil, namun belum terdata dalam daftar pemilih. Temuan ini, kata Saparudin, menjadi catatan penting untuk disampaikan kepada KPU Sanggau.
“Hasil pengawasan ini akan kami rekomendasikan sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan data pemilih berkelanjutan,” kata dia.
Menurut Saparudin, Bawaslu Sanggau juga menempuh sejumlah strategi lain dalam pengawasan PDPB. Antara lain, berkoordinasi dengan penyelenggara pemilu dan instansi terkait, menginventarisasi data pemilih dari pemilu sebelumnya, serta mengeluarkan surat imbauan kepada KPU agar menjalankan pemutakhiran sesuai aturan.
Bawaslu Sanggau pun membuka posko aduan masyarakat, baik secara langsung maupun daring melalui media sosial resmi lembaga tersebut. “Kami berkomitmen mendorong pengawasan partisipatif untuk mencegah potensi permasalahan daftar pemilih,” ujar Saparudin.
Ia menekankan, daftar pemilih yang akurat dan mutakhir menjadi syarat mutlak bagi terselenggaranya pemilu yang luber (langsung, umum, bebas, rahasia) dan jurdil (jujur dan adil). “Koordinasi antara KPU, Disdukcapil, dan instansi terkait sangat penting agar setiap warga negara yang memenuhi syarat benar-benar tercatat,” katanya. (Burhan)
