Sanggau, ZONA Kalbar.id – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, secara resmi membuka Festival Budaya Faradje Pesaka Negeri Sanggau ke-17 di Halaman Keraton Surya Negara, Rabu (25/9). Pembukaan ini menandai dimulainya serangkaian acara yang berkomitmen melestarikan warisan leluhur di tengah arus modernisasi.
Dalam sambutannya, Krisantus menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Kalbar bagi perkembangan festival tersebut. “Pemerintah provinsi sangat mendukung acara budaya berkembang di Kalbar. Saya berharap Festival Faradje tidak hanya lestari, tetapi juga semakin dikenal luas, baik secara nasional maupun internasional, sekaligus mempererat kerukunan masyarakat,” ujar Krisantus di hadapan para undangan yang hadir.
Acara pembukaan itu dihadiri oleh sejumlah pejabat, perwakilan TNI dan Polri, para sultan dan raja se-Kalimantan Barat, serta tokoh masyarakat dan adat.
Sementara itu, Bupati Sanggau, Drs. Yohanes Ontot, yang turut hadir menyampaikan komitmen daerahnya. Ia menegaskan pentingnya memastikan budaya tidak tergerus zaman. “Di tengah dinamika dunia yang serba cepat, kita harus memastikan bahwa budaya ini tidak hanya menjadi kenangan, tetapi juga hidup, relevan, dan berkembang di tengah masyarakat, khususnya generasi muda,” kata Ontot.
Pemkab Sanggau, menurut Ontot, telah menyusun program unggulan untuk menjadikan daerahnya sebagai destinasi wisata budaya. Langkah strategisnya berupa revitalisasi situs bersejarah, seperti Keraton Sanggau, dan pengembangan kawasan wisata yang melibatkan masyarakat lokal. “Festival ini tidak hanya menjadi ajang seni, tetapi juga pendorong ekonomi kreatif,” ujarnya.
Ontot juga menekankan bahwa budaya Melayu mencakup nilai-nilai moral dan adab yang perlu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah daerah disebutnya memberikan ruang bagi komunitas budaya untuk berinovasi, mulai dari seni pertunjukan, kerajinan, hingga kuliner khas, dengan menggandeng sektor swasta.
“Generasi muda adalah garda terdepan. Kami terus mengajak mereka berperan aktif melalui pelatihan, lomba seni, dan festival,” tambah Ontot seraya mengajak seluruh elemen masyarakat bersinergi.
Festival Budaya Faradje ke-17 diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat jati diri daerah dan bangsa melalui penghargaan terhadap warisan budaya. (Burhan)