Operasi Patuh Kapuas 2025: Ketika Budaya Tertib Lalu Lintas Mulai Tumbuh

Gambar Gravatar
img 20250730 wa0010 1

Pontianak, ZONA Kalbar.id — Tren kepatuhan berlalu lintas di Kalimantan Barat menunjukkan arah yang menggembirakan. Dalam gelaran Operasi Patuh Kapuas 2025 yang berlangsung selama 14 hari, kepolisian tidak hanya mencatat penurunan jumlah pelanggaran dan kecelakaan, tetapi juga nihil korban jiwa.

Direktur Lalu Lintas Polda Kalbar, Kombes Pol. Valentinus Virasandy Asmoro, menyatakan bahwa pendekatan yang mengedepankan edukasi dan penegakan hukum secara berimbang mulai menunjukkan hasil positif.

Bacaan Lainnya

“Kami melihat kombinasi penegakan hukum dan edukasi mulai membuahkan hasil. Ini bukan hanya soal menilang, tapi membangun budaya tertib berlalu lintas yang berkelanjutan,” ujarnya kepada wartawan, Senin (28/7).

Data dari Direktorat Lalu Lintas Polda Kalbar mencatat total 6.204 perkara pelanggaran. Jumlah itu terdiri dari 42 pelanggaran melalui ETLE statis (naik 83% dari tahun 2024), 2.193 tilang manual (naik 103%), dan 3.969 teguran (turun 30%). Meski tilang meningkat, jumlah total penindakan justru turun 9% dibandingkan tahun lalu sebuah indikasi awal meningkatnya kepatuhan sebagian masyarakat.

Jenis pelanggaran paling dominan tetap pada pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm berstandar SNI. Namun, penurunan angka kecelakaan dari 15 kasus tahun lalu menjadi 14 kasus tahun ini menjadi sinyal perbaikan di lapangan.

Yang paling mencolok, tidak ada korban jiwa tercatat sepanjang operasi berlangsung, berbanding kontras dengan tahun sebelumnya yang mencatat sembilan orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas dalam periode yang sama.

Tak hanya mengandalkan razia dan tilang, Operasi Patuh Kapuas 2025 juga melibatkan 280 kegiatan edukatif. Satuan Tugas Gabungan melakukan penyuluhan langsung ke komunitas pengendara, sekolah-sekolah, hingga kampanye di media cetak, elektronik, dan media sosial.

Pendekatan ini, kata Virasandy, menjadi titik balik strategi kepolisian dalam membangun kesadaran masyarakat.

“Kita ingin mengubah cara berpikir masyarakat: patuh bukan karena takut polisi, tapi karena sadar akan keselamatan bersama,” imbuhnya.

Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol. Bayu Suseno, turut mengapresiasi pencapaian ini sebagai hasil sinergi antara aparat dan masyarakat.

“Pencapaian ini adalah bukti bahwa kepatuhan bukan semata karena takut razia, tapi karena tumbuhnya kesadaran. Nol korban jiwa adalah capaian luar biasa,” tegas Bayu.

Keberhasilan tahun ini menjadi fondasi untuk transformasi pelayanan kepolisian yang lebih humanis, proaktif, dan kolaboratif. Penurunan signifikan jumlah korban jiwa menjadi indikator paling nyata dari pendekatan edukatif yang dijalankan secara konsisten dan menyeluruh.

Polda Kalbar berharap pendekatan ini tidak berhenti di Operasi Patuh semata, melainkan menjadi bagian dari gerakan jangka panjang membentuk budaya tertib berlalu lintas di seluruh wilayah Kalimantan Barat.

“Kami tidak ingin masyarakat patuh karena diawasi, tapi karena sadar bahwa keselamatan di jalan adalah tanggung jawab bersama,” tutup Virasandy. (ril)

Baca Juga: ZONA Kalbar.id – Media Berita Terpercaya Kalimantan Barat

Penulis

  • ZONA Kalbar.id

    Zona Kalbar.id adalah media online yang menyajikan berita terkini dan terpercaya, segala informasi terkomfirmasi dengan jelas dan lugas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *