Sekadau, ZONA Kalbar.id – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Perkumpulan Pemimpin Media Independen (DPW P2MI) Kalimantan Barat, Thomas Mamahani, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Kepolisian Resor Sekadau dalam memberantas aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI). Pernyataan itu disampaikan menyusul pengungkapan tiga kasus PETI oleh jajaran Polres Sekadau dalam beberapa bulan terakhir.
“Kita mendukung penuh langkah tegas yang dilakukan Kapolres Sekadau,” kata Thomas saat ditemui di Pontianak, Rabu (2/7/2025).
Kapolres Sekadau AKBP Donny Molino Manoppo diketahui baru beberapa bulan menjabat. Namun dalam periode singkat tersebut, pihaknya telah mencatat keberhasilan mengungkap praktik PETI yang meresahkan.
Meski demikian, Thomas berharap pemerintah daerah tidak hanya fokus pada penindakan. Ia mendorong hadirnya solusi yang lebih komprehensif bagi masyarakat yang menggantungkan mata pencaharian dari aktivitas tambang tradisional.
“Mengingat kesejahteraan masyarakat dan kebutuhan hidup juga perlu diperhatikan. Mungkin Pemerintah Daerah bisa segera menampung aspirasi masyarakat dan melakukan pertemuan dengan mereka yang berprofesi sebagai penambang emas tradisional,” ujarnya.
Thomas menekankan pentingnya langkah kolaboratif agar persoalan PETI tidak terus menjadi sumber persoalan sosial di wilayah tersebut. “Agar permasalahan PETI tidak lagi menjadi masalah pokok bagi masyarakat yang kesehariannya bekerja sebagai penambang emas tradisional. Dicarikan solusi untuk masyarakat kita,” tuturnya.
Selain soal tambang ilegal, Thomas juga menyinggung adanya dugaan intimidasi terhadap sejumlah jurnalis di Sekadau.
“Kita cukup prihatin atas kasus yang menimpa beberapa rekan jurnalis beberapa waktu lalu. Tapi saya yakin aparat penegak hukum di wilayah Polres Sekadau dapat menangani hal itu dengan profesional,” pungkasnya. (ril)
Baca Juga: Penambangan Emas Ilegal di Sungai Kapuas Desa Nanga Biang Jadi Sorotan