Sanggau, ZONA Kalbar.id – Detasemen Brimob Polda Kalimantan Barat bersama Polsek Entikong kembali memperketat pengawasan di jalur perbatasan Indonesia–Malaysia, khususnya di titik rawan penyelundupan kawasan Dusun Peripin, Kecamatan Entikong. Patroli digelar Selasa pagi, 17 Juni 2025, sebagai bagian dari operasi preventif guna menekan praktik lintas batas ilegal.
Patroli dimulai sejak pukul 09.00 WIB dan dipimpin Panit Samapta Polsek Entikong Iptu Mamid bersama Danton Brimob Aiptu Jefri Marpaung. Tim gabungan menyisir jalur tikus—sebutan untuk jalur tak resmi di sepanjang garis perbatasan yang kerap dimanfaatkan oknum untuk penyelundupan barang dan orang.
“Patroli jalur tikus menjadi prioritas kami karena titik-titik ini kerap dijadikan celah oleh pelaku penyelundupan. Dengan kehadiran aparat, kami berharap dapat memberikan efek gentar bagi mereka yang hendak melanggar hukum,” kata Aiptu Jefri Marpaung kepada wartawan.
Selain pengamanan, patroli juga disertai penyaluran bantuan sosial kepada warga perbatasan. Sebanyak lima paket sembako dibagikan kepada warga Dusun Peripin yang dinilai layak menerima. Setiap paket berisi beras, gula, minyak goreng, teh kotak, mie telur, dan tepung terigu.
Kapolsek Entikong AKP Donny Sembiring menuturkan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk pendekatan humanis kepolisian dalam menjaga stabilitas wilayah.
“Kehadiran Polri tidak hanya dalam konteks penegakan hukum, tetapi juga untuk memberi dampak sosial di tengah masyarakat. Kami sadar, warga perbatasan menghadapi tantangan ekonomi tersendiri,” ujar Donny.
Menurut dia, patroli kali ini berlangsung kondusif hingga berakhir pukul 11.30 WIB. Beberapa titik rawan telah dipetakan sebagai jalur prioritas pemantauan rutin, khususnya terhadap aktivitas tak resmi yang berpotensi menimbulkan kerawanan.
Donny menambahkan, pengamanan wilayah perbatasan membutuhkan sinergi lintas sektor. “Kami terus berkoordinasi dengan TNI, Imigrasi, Bea Cukai, dan instansi lainnya. Kolaborasi adalah kunci dalam menjaga integritas wilayah perbatasan,” ujarnya.
Langkah patroli bersenjata dan bantuan kemanusiaan tersebut disambut baik oleh masyarakat lokal. Warga mengapresiasi kehadiran aparat yang dinilai tidak hanya hadir untuk keamanan, tapi juga menunjukkan kepedulian terhadap kondisi sosial ekonomi mereka.
Melalui patroli tersebut, Polda Kalbar menegaskan bahwa negara hadir secara nyata di wilayah tapal batas, tidak hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai pengayom masyarakat. (Butun)
Baca Juga:Keluarga Terpidana Korupsi APBDes Malenggang Kembalikan Uang Negara Rp150 Juta
2 Komentar