Bengkayang, ZONA Kalbar.id – Kepala Desa Bange, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Lopetrus, menyatakan dukungannya terhadap Program Ketahanan Pangan dan pembentukan Koperasi Merah Putih yang digagas pemerintah pusat. Dukungan itu disampaikannya usai menyambut kunjungan perdana Presiden Prabowo Subianto ke desanya, Sabtu (7/6), dalam rangka panen raya jagung di Kalbar.
Lopetrus menegaskan bahwa dana desa sebesar 20 persen dialokasikan khusus untuk mendukung ketahanan pangan. Pengelolaannya dilakukan melalui kelompok tani dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dengan fokus pada pengadaan bibit, alat pertanian, hingga pengelolaan hasil.
“Kalau BUMDes tidak aktif, kita libatkan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) untuk berkolaborasi langsung dengan kelompok tani. Bibit tidak bisa langsung dibagikan, harus digulirkan dan dikembangkan, itu bagian dari regulasi,” kata Lopetrus kepada wartawan.
Ia juga menyampaikan bahwa untuk Desa Bange, alokasi anggaran sudah tersedia namun proses realisasi di lapangan masih menunggu tahapan pencairan.
Terkait Koperasi Merah Putih, Lopetrus menekankan bahwa koperasi tersebut bukanlah badan usaha milik desa, melainkan bentuk partisipasi masyarakat desa secara mandiri. “Koperasi ini milik warga, bukan dikelola oleh pemerintah desa. Fungsinya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya, termasuk perangkat desa yang turut bergabung,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Koperasi Merah Putih di Desa Bange sudah terbentuk dan sedang dalam proses pengajuan legalitas melalui akta notaris. Targetnya, seluruh berkas rampung sebelum akhir Mei 2025.
Program koperasi ini juga diarahkan untuk mendukung pelayanan kesehatan melalui Klinik Desa serta penyediaan gudang penyimpanan hasil pertanian. “Program ini harus kita dukung, karena manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat. Tapi perlu juga ada batasan yang jelas, misalnya soal keanggotaan berdasarkan domisili dan KTP,” ujarnya.
Menurutnya, koperasi juga bisa menjalankan fungsi simpan pinjam sepanjang dana yang dikelola bersifat pinjaman bergulir. Ia merespons positif rencana pemerintah yang menyebut adanya 8.000 lokasi ketahanan pangan serta penyediaan armada angkutan melalui koperasi desa.
Lopetrus berharap pengurus koperasi yang dibentuk ke depan mendapat pelatihan khusus agar mampu mengelola lembaga tersebut secara profesional. “Bukan sekadar dibentuk, tapi mereka harus punya kapasitas seperti pengelola lembaga keuangan,” katanya.
Ia menutup pernyataannya dengan menyebut bahwa Program Koperasi Merah Putih adalah bagian dari upaya memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis desa. “Kami sangat mendukung inisiatif ini sebagai jalan menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat hingga pelosok,” pungkasnya. (Rinto Andreas)
Baca Juga: Panen Raya Jagung di Kalbar, Polri Lepas Ekspor dan Bangun Gudang Skala Nasional
1 Komentar