Singkawang, ZONA Kalbar.id –
Paguyuban Jawa Kota Singkawang resmi dilantik dalam sebuah seremoni yang berlangsung di Basement Kantor Wali Kota Singkawang, Sabtu (4/5) malam. Pelantikan ini disaksikan langsung oleh Wakil Wali Kota Singkawang, Muhammadin, dan Ketua Umum Paguyuban Jawa Kalimantan Barat.
Dalam sambutannya, Muhammadin menyampaikan apresiasinya terhadap peran aktif masyarakat Jawa di Singkawang yang dinilai mampu bersinergi dengan pemerintah daerah, tidak hanya dalam membangun tetapi juga dalam menjaga keberagaman budaya.
“Paguyuban ini bukan sekadar tempat berkumpul, tapi juga ruang belajar, ruang berkembang, dan ruang untuk melestarikan budaya,” ujarnya. Ia menilai kekompakan di bawah kepemimpinan Sutopo Aryanto telah menjadikan paguyuban sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun identitas kota.
Menurut Muhammadin, penyatuan komunitas Jawa yang sebelumnya terpecah-pecah ke dalam satu wadah paguyuban adalah sebuah inovasi penting dalam merawat silaturahmi dan memperkuat nilai-nilai toleransi. “Ini bukti bahwa Singkawang sebagai kota dengan banyak suku dan budaya bisa hidup dalam harmoni,” katanya.
Ketua Paguyuban Jawa Kota Singkawang, Sutopo Aryanto, menegaskan komitmen pihaknya untuk berperan aktif dalam mendukung program pemerintah, khususnya di bidang pariwisata berbasis budaya.
“Kami ingin budaya tidak hanya jadi tontonan, tapi juga tuntunan. Budaya yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan,” kata Sutopo. Ia menyebut paguyuban berencana menggelar kirab budaya pada Juni mendatang dan berharap kegiatan tersebut dapat melibatkan seluruh komunitas budaya di Singkawang.
Senada, Ketua Panitia Pelantikan, Dido Sanjaya, menyatakan bahwa kehadiran paguyuban ini membawa semangat baru bagi masyarakat Jawa di Singkawang. Agenda besar lainnya adalah perayaan Grebeg Suro yang akan dilaksanakan setiap tahun, bertepatan dengan satu Muharram.
“Grebeg Suro, kirab, wayang, hingga campursari akan menjadi bagian dari rangkaian budaya yang memperkaya wajah pariwisata Singkawang,” ujar Dido.
Pemerintah Kota Singkawang melalui audiensi sebelumnya telah menyatakan dukungan terhadap agenda-agenda kebudayaan tersebut, sebagai bagian dari upaya menjadikan Singkawang sebagai kota pariwisata yang berpijak pada harmoni antar budaya dan kepercayaan. (Hamdani)
Baca Juga: Mayat Tanpa Busana Ditemukan di Kebun Sawit Menyuke