Bengkayang, ZONA Kalbar.id –
Wakil Ketua Pemuda Pancasila Kalimantan Barat, Mikhael Rafly, mendesak aparat penegak hukum, khususnya Bea Cukai dan Kepolisian, untuk serius menindak peredaran rokok ilegal merek “ERA” yang diduga masuk dari Malaysia melalui jalur tikus di sepanjang perbatasan Kalimantan Barat. Ia menegaskan, maraknya peredaran rokok tanpa pita cukai ini telah menyebabkan kerugian signifikan bagi negara.
“Peredarannya begitu masif dan sangat merugikan devisa negara. Ini bukan hanya masalah ekonomi, tetapi juga bentuk pelanggaran hukum yang harus ditindak tegas,” ujar Mikhael dalam keterangannya, Rabu (16/4).
Ia menambahkan, organisasi Pemuda Pancasila siap mendukung penuh langkah-langkah aparat dalam memberantas peredaran rokok ilegal. Menurutnya, di tengah masifnya rokok ilegal, perusahaan rokok legal seperti Kalbaco di Kabupaten Bengkayang justru menghadapi ancaman serius.
“Kalbaco adalah satu-satunya perusahaan rokok legal di Bengkayang yang menyerap lebih dari 400 tenaga kerja lokal. Selain membuka lapangan kerja, perusahaan ini juga menyumbang PAD dan devisa negara. Tapi keberadaannya kini terancam karena banjirnya rokok ilegal,” katanya.
Mikhael juga mendorong partisipasi aktif dari masyarakat, aparat penegak hukum, dan media lokal untuk bersama-sama mengawal isu ini demi menjaga stabilitas ekonomi dan penegakan hukum di wilayah perbatasan.
Namun di sisi lain, Mikhael menyayangkan sikap sejumlah oknum media online yang dinilainya tidak berkontribusi positif terhadap masyarakat Kalimantan Barat. Ia menyoroti adanya media yang dipimpin oleh pemred berdomisili di luar Kalbar, namun aktif memberitakan hal-hal yang terkesan tendensius terhadap pelaku usaha lokal.
“Saya tidak mengatakan ada media preman, tapi ada preman media yang menyalahgunakan profesinya untuk kepentingan pribadi dan menyimpang dari kode etik jurnalistik. Ini juga harus menjadi perhatian bersama,” tegasnya.
Rinto Andreas
