Raja Sanggau: Tidak Ada Tempat bagi Premanisme di Bumi Daranante

Gambar Gravatar
img 20250407 092404
Oplus_131072

SANGGAU, ZONA Kalbar.id – Pangeran Ratu Surya Negara Drs. H. Gusti Arman, M.Si., pada Minggu (6/4) menegaskan sikapnya terhadap maraknya aksi premanisme yang mengatasnamakan organisasi kemasyarakatan. Dalam momentum Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, Raja Sanggau itu menyerukan penolakan tegas terhadap segala bentuk kekerasan dan intimidasi yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan dan keberagaman di Kabupaten Sanggau.

“Premanisme, dalam bentuk apa pun, tidak boleh diberi ruang di Bumi Daranante. Tidak ada pembenaran untuk aksi-aksi yang menekan masyarakat, apalagi jika dilakukan atas nama ormas atau kelompok tertentu,” kata Gusti Arman, saat menerima kunjungan silaturahmi PJU Pulres Sanggau.

Bacaan Lainnya

Silaturahmi yang dipimpin Kepala Bagian Operasi Polres Sanggau, AKP PSC. Kusuma Wibawa, S.H., M.A.P., itu berlangsung di kediaman resmi Raja Sanggau dalam suasana kekeluargaan. Namun, pertemuan tersebut juga dimanfaatkan sebagai ruang dialog strategis antara kepolisian dan tokoh adat guna memperkuat sinergi dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

AKP Kusuma Wibawa menyampaikan bahwa Polres Sanggau tidak akan mentoleransi segala bentuk tindakan premanisme, khususnya yang dilakukan dengan membawa-bawa nama organisasi.

“Kami menerima banyak laporan dari masyarakat terkait praktik intimidasi oleh pihak-pihak tertentu. Polres Sanggau akan bertindak tegas, namun tetap mengedepankan pendekatan humanis,” ujarnya.

Ia menambahkan, kepolisian terus mendorong partisipasi publik dalam menciptakan lingkungan yang aman dan damai. “Masyarakat harus berani melapor. Tanpa kerja sama dengan warga, aparat keamanan akan sulit mengidentifikasi dan menindak pelaku-pelaku di lapangan.”

Gusti Arman menanggapi pernyataan itu dengan dukungan penuh. Menurutnya, kekuatan sosial di Sanggau terletak pada harmoni antaretnis dan antarkelompok yang telah terjalin selama puluhan tahun.

“Sebagai tokoh adat, saya mengajak semua elemen untuk menjaga kerukunan ini. Jangan sampai ada pihak yang menunggangi nama organisasi demi kepentingan kekuasaan atau ekonomi sempit,” tuturnya.

Pertemuan diakhiri dengan pernyataan komitmen bersama: menolak segala bentuk kekerasan, memperkuat kolaborasi antara tokoh masyarakat dan aparat penegak hukum, serta menjaga Bumi Daranante sebagai wilayah yang damai dan tertib. (Butun)

Baca Juga:Liburan Aman di Pancur Aji, Polisi Turun Langsung Jaga Wisata Alam Sanggau

Penulis

  • ZONA Kalbar.id

    Zona Kalbar.id adalah media online yang menyajikan berita terkini dan terpercaya, segala informasi terkomfirmasi dengan jelas dan lugas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar