Bengkayang, ZONA Kalbar.id – Sekitar 2.500 pekerja perkebunan kelapa sawit di bawah naungan Duta Palma Group, yang mencakup Kebun Ceria Prima 1, 2, 3, serta Wirata 1, berkumpul di Kecamatan Seluas, Kabupaten Bengkayang, pada Sabtu, 14 Februari 2025. Mereka mendesak agar operasional pabrik kelapa sawit (PKS) Statok dan Kumba, yang telah ditutup secara ritual adat selama lebih dari satu bulan, segera dibuka kembali.
Aksi ini lahir dari keresahan para pekerja yang menggantungkan hidup mereka pada perusahaan. Mereka khawatir penghentian operasional yang berlarut-larut akan berdampak buruk terhadap perekonomian mereka dan berpotensi memicu konflik di antara sesama pekerja.
“Kami meminta pihak terkait, khususnya organisasi Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR), untuk membuka kembali pabrik. Jika tidak segera beroperasi, situasi ini bisa menimbulkan dampak negatif yang lebih luas,” ujar Meggy, Humas manajemen perusahaan.
Pihak manajemen menegaskan bahwa setiap pihak yang berselisih sebaiknya menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
Ketua Perwakilan Unit Kerja (PUK) Konfederasi Barisan Pekerja Nusantara (KBPN) Kebun Ceria Prima 1, Adi Krismadi, turut menyuarakan harapan agar perusahaan dan pihak yang terlibat sengketa dapat menyelesaikan masalah sesuai aturan hukum.
“Kami berharap penyelesaian dilakukan tanpa menimbulkan dampak baru yang merugikan pekerja,” kata Adi.
Hingga kini, belum ada keputusan resmi terkait kelanjutan operasional pabrik yang ditutup melalui ritual adat tersebut. Para pekerja berharap solusi segera ditemukan agar roda ekonomi mereka kembali berjalan.
Sumber: Adi Krismadi
Pewarta: Rinto Andreas
Baca Artikel Menarik Lain Diaini: Dua Anak Tenggelam di Sungai Sanggau, Tim Damkar Satpol PP Temukan Korban di Lokasi Kejadian