Bengkayang, ZONA Kalbar.id – Kantor Desa Lomba Karya, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang, disegel warga pada Senin, 3 Januari 2025. Aksi ini dipicu oleh mosi tidak percaya terhadap Kepala Dusun Pagoh yang diduga jarang masuk kantor dan hanya hadir saat menerima gaji.
Penyegelan kantor desa tersebut langsung menarik perhatian sejumlah tokoh masyarakat, termasuk Amid, yang menyebut insiden ini seharusnya dapat diselesaikan melalui mediasi.
Amid menilai, penyegelan kantor desa ini bukan tanpa alasan. Dari foto dan video yang beredar di media sosial, ia melihat minimnya komunikasi antara masyarakat dan aparatur desa. “Seharusnya masyarakat dan kepala desa duduk bersama untuk mediasi. Tapi, kepala desa tidak ada di tempat saat kejadian,” ujarnya.
Menurut Amid, beberapa poin yang menjadi pemicu aksi warga adalah persoalan bantuan sosial dan pembangunan desa yang dianggap tidak transparan. “Ada dugaan bahwa bantuan dan pembangunan di desa tidak berjalan dengan baik. Kalau memang ada, masyarakat perlu tahu ke mana arah kebijakan tersebut,” katanya.
Selain itu, distribusi beras untuk keluarga miskin (raskin) juga menjadi sorotan. “Informasi yang saya dapat, beras yang diberikan hanya dua kilogram per kepala keluarga. Ini yang menambah kekecewaan warga,” tambahnya.
Amid menegaskan bahwa keberadaan kepala desa saat aksi berlangsung sangat diperlukan agar persoalan dapat segera diselesaikan. “Seharusnya kepala desa hadir, bukan menghindar. Kalau ada masalah, ya diselesaikan bersama. Kita semua mendukung pemerintahan desa yang baik untuk kemajuan bersama,” ujarnya.
Ia pun mengajak masyarakat Dusun Pagoh dan Desa Lomba Karya untuk mengedepankan komunikasi. “Jika ada masalah, sekecil apa pun, harus dibicarakan. Jangan sampai tindakan penyegelan ini justru menghambat pelayanan kepada warga,” tutupnya.
Pewarta: Rinto Andreas.
