Bengkayang, ZONA Kalbar.id – Kepala Dusun Temu, Desa Sumber Karya, Kecamatan Teriak, Kabupaten Bengkayang, berinisial EF, diduga melakukan pemotongan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) yang seharusnya diterima warga.
Seorang warga Dusun Temu, Linda, mengungkapkan bahwa dirinya hanya menerima Rp 500 ribu dari total BLT yang seharusnya sebesar Rp 900 ribu. “Saat itu saya menerima BLT melalui ibu saya, tapi jumlahnya hanya Rp 500 ribu,” ujar Linda kepada awak media, Minggu (2/2).
Lebih lanjut, ia mengaku pada Desember 2023 sempat mempertanyakan kelanjutan BLT yang diterimanya. Namun, ia justru diberitahu bahwa dirinya tidak lagi berhak mendapatkan bantuan karena sudah tidak tinggal di Dusun Temu.
“BLT diberikan langsung oleh Kepala Dusun Temu, tapi jumlahnya dipotong Rp 400 ribu. Padahal, itu hak kami sebagai warga. Sangat disayangkan jika bantuan yang seharusnya diterima penuh malah dikurangi,” ujarnya.
Menurut Linda, pemotongan itu dilakukan dalam tiga tahap, yakni dari Juli hingga September 2023. “Alasannya karena anggaran hanya segitu,” tambahnya.
Warga lain, yang enggan disebut namanya dan hanya ingin diinisialkan sebagai YHS, juga mengungkap dugaan penyimpangan lainnya. Ia menyebut bahwa selain BLT, pembagian beras bantuan pun diduga tidak berjalan sebagaimana mestinya.
“Di Desa Sumber Karya ada dua dusun, yakni Dusun Jungkung dan Dusun Temu. Saat pembagian, Kadus Temu dan Kadus Jungkung mengatakan beras akan dibagi rata, masing-masing keluarga mendapat 4 kilogram. Tapi dengan syarat harus ikut gotong royong. Jika tidak, beras tidak akan diberikan,” kata YHS.
Ia juga menyayangkan pernyataan Kepala Dusun Temu yang menurutnya cenderung diskriminatif terhadap warga yang sudah lama tidak tinggal di dusun tersebut. “Seharusnya, sebagai pemimpin desa, dia lebih memahami kondisi masyarakatnya, bukan malah membuat aturan semaunya,” tegasnya.
Linda berharap kasus ini tidak terulang kepada warga lainnya. “Kalau saya sudah tidak berharap mendapatkan BLT lagi. Saya hanya berharap kejadian ini tidak menimpa orang lain,” pungkasnya.
Pewarta: Rinto Andreas.