Dinkes Sanggau Targetkan Seluruh Pukesmas Terapkan Integrasi Layanan Primer

Gambar Gravatar
IMG 20241212 082434
Oplus_131072

Sanggau, zonakalbar.id- Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau menargetkan 19 pukesmas se-Kabupaten Sanggau menerapkan Integrasi Layanan Primer (ILP)

Untuk mecapai target tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau saat ini tengah melakukan pendampingan ke seluruh Puskesmas dalam rangka penerapan ILP.

Bacaan Lainnya

Keterang ini disampaikan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sanggau, Junaidi baru baru ini.

Integrasi Layanan Primer (ILP) adalah program yang dilakukan di Puskesmas untuk menata dan mengkoordinasikan pelayanan kesehatan primer.

Program ini bertujuan untuk mendekatkan akses layanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif.

ILP dilaksanakan sepanjang proses kehidupan, mulai dari janin, lahir, remaja, dewasa, dan tua. Sasaran ILP mencakup:
Ibu hamil, bersalin, nifas
Bayi dan anak pra sekolah
Usia sekolah dan remaja
Usia Dewasa dan Lansia
ILP juga mencakup pengendalian penyakit menular dan layanan lintas klaster, seperti laboratorium, farmasi kegawatdaruratan, dan rawat inap.

Untuk melaksanakan ILP, Puskesmas perlu memastikan sumber daya yang memadai, seperti tenaga kesehatan, fasilitas, dan anggaran.

“Kita masih dalam tahap menuju ke sana (penerapan ILP). Memang saat ini Pustu kita ini masih baru satu petugas. Dengan adanya ILP mau tidak mau Pustu itu ada dua petugasnya. Boleh dia ditempatkan di situ, atau kalau memang tidak ada orang bisa melalui penugasan dari Puskesmas pada waktu jadwal pemberian pelayanan,” terangnya

Junaidi mengatakan ada daerah yang memfokuskan satu atau dua Puskesmas sebagai percontohan.
namun hal itu dianggap belum maksimal karna target Dinkes Sanggau langsung ke 19 Pukeemas yang menerapkan ILP langsung dengan target satu pukeemas miliki jaringan minimal satu desa.

“Jadi minimal ada 19 desa di tahun ini yang dilakukan pendampingan. Karena satu Puskesmas harus menjalankan ILP. Berarti satu Puskesmas dia punya satu desa  Puskemas pembantu (Pustu) menjadi Pustu prima, beserta dusunnya yang ada di desa itu,” ujarnya.

Menurut Junaidi untuk penerapan ILP jumlah Pustu se-Kabupaten Sanggau saat ini masih belum ideal, 95 Pustu. Minimal, kata Junaidi, sama dengan jumlah desa se-Kabupaten Sanggau, 163 desa.

“Dengan adanya program ini kan otomatis menjadi PR, menjadi alasan juga untuk membuat Pustu-Pustu tadi. Kalau memang aturannya setiap desa harus ada Pustu, mau tidak mau harus membuat Pustu. Ke depannya, sesuai dengan kemampuan, karena harus ada bangunan mungkin baru menambah pustunya,” pungkasnya.

Penulis

  • ZONA Kalbar.id

    Zona Kalbar.id adalah media online yang menyajikan berita terkini dan terpercaya, segala informasi terkomfirmasi dengan jelas dan lugas.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *